BERITA UTAMADonggalaLINTAS SULTENGLIPUTAN KHUSUSOPINIPolitik
Golkar Tak Lagi “Angker”
Bidiksulteng.com,Donggala – Peristiwa yang menimpa Airlangga Hartanto ketua umum Golkar sebenarnya memberikan pelajaran, “Golkar tidak lagi menggetarkan” dan “Beringin tidak lagi kokoh menjadi pelindung bagi kader-kadernya untuk bernaung.”
Jika kita kaji, sebenarnya ada dua peristiwa besar yang akan saling berhimpitan dan akan menimbulkan gejolak pasca peristiwa mundurnya secara mendadak Ketua Umum Partai Golkar.
Pertama, mundurnya Ketua Umum Golkar hampir dipastikan adalah persoalan eksternal dan bukan gejolak internal dalam tubuh Golkar, tentu peristiwa ini sudah banyak dikaji dan diketahui oleh publik secara luas.
Kedua, kondisi ini akan menjadi lebih luas lagi jika konflik yang di depan mata tidak segera di redam. Yakni, pembangunan soliditas bersama ke dalam tubuh Golkar.
Patut di ketahui beberapa hari terakhir sejumlah rekomendasi Calon Kepala Daerah yang telah di keluarkan oleh DPP Partai Golkar justru tidak di berikan kepada kader internal Golkar, dan ini ibarat api dalam sekam justru berpotensi akan membakar habis beringin.
Pertemuan dua arus besar yakni kepentingan kendali eksternal yang akan saling bertemu dengan kekecewaan internal di depan mata masa pilkada tidak bisa dipandang remeh dan bisa jadi akan benar-benar menjadi pukulan kuat saat soliditas partai sedang di butuhkan.
Ibarat pohon, jika Golkar tak kuat menghadapi serangan eksternal maka gejolak internal dalam tubuh kader yang kecewa tidak bisa di pandang sebelah mata dan justru akan mencabut akar beringin.
Suara-suara bahwa Golkar yang tidak lagi angker, karena selama ini Golkar di kenal lebih mengutamakan kader yang dibawah pohon beringin dibandingkan di bawah kendali eksternal justru akan lebih mengancam keutuhan Partai Golkar.
Celakanya lagi, bahwa Golkar benar-benar di dikte oleh kepentingan luar dan kadernya tidak berdaya menghadapi tekanan dari pihak luar.
Akumulasi kekecewaan barisan kader yang berharap rekomendasi ketika di perhadapkan dengan realitas dimana setiap kader justru di gugurkan oleh mereka yang berada dari luar partai dengan sejumlah alasan pragmatis politik, kini akan menjadi ancaman tersendiri di dalam tubuh partai.
Indikasi bahwa Partai Golkar sebagai partai politik kuat dan besar tidak lagi menjalankan fungsinya. Dimana kaderisasi dan rekrutmen kepemimpinan politik tidak lagi berfungsi dan di abaikan hal ini sangat telanjang di pertontonkan dan membuat publik tercengang serta menggetarkan seluruh kader di daerah.
Karena itu, jika ingin bijak dan menghindari pertemuan dua arus gejolak eksternal menjadi gejolak Internal yang meluas, maka sebaiknya para Pimpinan DPP Partai Golkar harus mempertimbangkan situasi gejolak dan meredamnya dengan memberikan prioritas bagi kader-kader Golkar yang akan maju berlaga dalam kontestasi Pilkada. Karena jika tidak, bukan tindak mungkin dua arus besar ini akan mengubah beringin menjadi “Bonsai” dan Golkar menjadi tidak angker dan menakutkan lagi.
Penulis : Dr. Rahmad M. Arsyad
(Koordinator Bakar) Barisan Kader GOLKAR